cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Erudio: Journal of Educational Innovation
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : 2302884X     EISSN : 25498673     DOI : -
Core Subject : Education,
Erudio merupakan Journal of Educational Innovation yang memiliki misi untuk mempublikasikan hasil-hasil penelitian, kajian-kajian dan atau inovasi yang berkualitas dalam bidang pendidikan dan pembelajaran dari segala aspek. guna mempercepat transfromasi dan implementasi ilmu dan teknologi pendidikan dan pembelajaran kepada masyarakat.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2 (2014): ERUDIO (JOURNAL OF EDUCATIONAL INNOVATION)" : 8 Documents clear
HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA (IBU) YANG BEKERJA DENGAN TINGKAT KECERDASAN MORAL ANAK USIA PRASEKOLAH (4-5) TAHUN DI TK MUTIARA INDONESIA KEDUNGKANDANG MALANG Ahsan Ahsan; Dian Susmarini; Adisantika Adisantika; Ayu Rika Anitasari
Erudio Journal of Educational Innovation Vol 2, No 2 (2014): ERUDIO (JOURNAL OF EDUCATIONAL INNOVATION)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.755 KB)

Abstract

Pola asuh orang tua merupakan peran aktif orang tua terhadap perkembangan anak – anaknya, terutama pada saat mereka masih berada pada tahap prasekolah, untuk meningkatkan kecerdasan moral anak sejak dini (tata karma, sopan santun, aturan norma agama dan moral, etika). Pola asuh orang tua yang digunakan ada 4 macam pola asuh yaitu demokratis, otoriter, permisif, penelantar. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara pola asuh orang tua bekerja dengan tingkat kecerdasan moral anak usia prasekolah. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, pemilihan sampel dengan purposive sampling.Sampel penelitian yaitu anak usia prasekolah (4-5) tahun sebanyak 20 responden. Analisis data yang digunakan adalah Fisher exsact test. Hasil uji statistik didapatkan hubungan yang tidak signifikan antara Pola asuh orang tua dengan Tingkat kecerdasan moral anak usia prasekolah (4-5) tahun, dengan nilai p = 0.053 walaupun tidak signifikan tetapi ada kecenderungan pada orang tua dengan pola asuh yang baik /demokratis (70%) yang mempunyai anak dengan tingkat kecerdasan moral baik. Maka dari itu diperlukan pola asuh yang demokratis dan stimulus yang baik untuk menjadikan kecerdasan moral anak baik. 
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK MAHASISWA Fahruddin, Fahruddin; Jufri, A. Wahab; Jamaluddin, Jamaluddin
Erudio Journal of Educational Innovation Vol 2, No 2 (2014): ERUDIO (JOURNAL OF EDUCATIONAL INNOVATION)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.695 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif terhadap hasil belajar kognitif  ditinjau dari kemampuan akademik mahasiswa.  Penelitian ini adalah penelitian  eksperimen semu dengan desain pretest-posttest non equivalen control group design dengan rancangan  faktorial 2x4. Populasi penelitian adalah mahasiswa program studi pendidikan Biologi semester IV STKIP Bima, sebanyak 8 kelas dengan jumlah   336 mahasiswa. Sampel penelitian diperoleh melalui teknik simple random sampling, dari 8 kelas yang ada diambil  4 kelas sebagai sampel dengan jumlah 168 mahasiswa. Instrumen penelitian berupa tes hasil belajar kognitif. Data hasil penelitian dianalisis dengan teknik statistik  Anacova dua jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD, Jigsaw II, dan TGT terhadap hasil belajar kognitif mahasiswa (p<0,05), 2) Ada pengaruh kemampuan akademik terhadap hasil belajar kognitif mahasiswa (p<0,05), 3) Tidak ada pengaruh interaksi model pembelajaran kooperatif tipe STAD, Jigsaw II, dan TGT dengan kemampuan akademik terhadap hasil belajar kognitif mahasiswa (p>0,05), 4) Hasil uji beda menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT yang signifikan perbedaan pengaruhnya terhadap hasil belajar kognitif, dibandingkan dengan tipe Jigsaw II, dan STAD (berkoofisien positif dan sig.< 0,05). 
Analisis Wacana Kritis pada Pemberitaan Pasca Tragedi Bintaro 2 Roy Rizki
Erudio Journal of Educational Innovation Vol 2, No 2 (2014): ERUDIO (JOURNAL OF EDUCATIONAL INNOVATION)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.361 KB)

Abstract

Dalam wacana kritis Norman Fairclough, ada beberapa karakteristik penting yang dijadikan pedoman untuk menentukan adanya  hidden meaning, yaitu (1) Melihat teks atau bahasa (language) sebagai diskursus atau praktek sosial yang memiliki kekuasaan (power). (2) Eratnya hubungan antara teks, proses produksi, dan (3) Kondisi sosialnya. Ketiga unsur ini saling mempengaruhi satu sama lain dalam prosesnya. Untuk menganalisa teks, ataupun menganalisa proses produksi dan memahami interaksinya. Teun Van Dijk juga mengungkapkan bagaimana kekuasaan, dominasi dan ketidaksetaraan dipraktikkan, direproduksi atau dilawan oleh teks tertulis maupun perbincangan dalam konteks sosial dan politis. 
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DAN KURIKULUM DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT ANTROPOLOGI Hipolitus Kristoforus Kewuel
Erudio Journal of Educational Innovation Vol 2, No 2 (2014): ERUDIO (JOURNAL OF EDUCATIONAL INNOVATION)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.344 KB)

Abstract

Pendidikan di negeri ini hampir selalu menjadi perbincangan tanpa kata sepakat. Selalu saja ada sisi yang tertinggal bahkan terlupakan pada setiap pembicaraan tentangnya. Sistem pendidikan Nasional dan Kurikulum adalah dua bentuk upaya formal tata kelola pemerintahan yang idealnya diharapkan mampu melahirkan generasi manusia Indonesia yang berwawasan Pancasila dan berkharakter Bhineka Tunggal Ika. Tulisan ini tidak dimaksudkan untuk menganalisis benang ruwet pendidikan saat ini, tetapi lebih dimaksudkan untuk memberi sumbangan pemikiran dari kaca mata filsafat antropologi dengan asumsi bahwa melalui sistem pendidikan nasional dan kurikulum, aktivitas pendidikan harus dimulai dari dan diproses terus menerus dalam pemahaman yang benar tentang siapakah makhluk manusia itu dan bagaimana seharusnya ia didekati melalui aktivitas pendidikan. Pertama-tama, manusia harus didekati sebagai makhluk hidup yang memiliki kharakter khas yang berbeda satu dari yang lain dengan kompleksitas afektivitas yang beragam ditambah faktor budaya dan sejarah hidup masing-masing pribadi yang berbeda-beda pula. Kedua, manusia harus didekati sebagai makhluk berpikir yang mengerti, memiliki pengetahuan, dan mampu berbicara mengungkapkan pengetahuan itu sebagai hasil olah pikir yang terus berproses dalam hidupnya dari saat ke saat. Ketiga, manusia harus didekati sebagai makhluk yang memiliki kebebasan dalam menjalani hidupnya sendiri sekaligus sebagai tanda bahwa masing-masing manusia itu unik dan khas. Singkatnya, tulisan ini mau menegaskan bahwa sistem pendidikan nasional dan kurikulum harus juga selalu mempertimbangkan sisi filsafat antropologi sebagai dasar dan patokan dalam setiap program pengembangannya. 
PEMANFAATAN ALAT PERAGA UNTUK PROSES PEMBELAJARAN FISIKA DI SLTA (Studi Persepsi Guru-guru Fisika SLTA di Kabupaten Lombok Timur) Gancang Saroja; Ahmad Nadhir; Sukir Maryanto; Didik Rahadi Santoso; Setyawan P. Sakti
Erudio Journal of Educational Innovation Vol 2, No 2 (2014): ERUDIO (JOURNAL OF EDUCATIONAL INNOVATION)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (53.825 KB)

Abstract

Proses pembelajaran ilmu Fisika akan lebih menarik dan mudah dipahami siswa jika didukung dengan kegiatan praktikum dan eksperimen di laboratorium. Terkait dengan keterbatasan sarana laboratorium sekolah di SLTA Kabupaten Lombok Timur, Tim Pengabdian  jurusan Fisika UB melakukan kegiatan pelatihan pembuatan alat peraga fisika bagi para guru-guru fisika.Dalam penelitian ini dilakukan studi persepsi, dimana kepada para peserta diberikan angket sebelum dan setelah kegiatan. Kriteria-kriteria yang digunakan adalah pengukuran tingkat relevansi materi kegiatan yang di sampaikan terhadap kebutuhan guru, pengukuran tingkat kepuasan dari guru yang berperan sebagai peserta, serta umpan balik dan saran dari guru peserta pada tim pengabdianHasil studi menyatakan bahwa materi kegiatan sangat relevan terhadap kebutuhan guru-guru anggota MGMP Fisika di Kabupaten Lombok Timur. Selain itu, para peserta menyatakan bahwa kegiatan sangat memberikan manfaat bagi proses pembelajaran fisika. Sebagai umpan balik, peserta berharap adanya kegiatan yang sama di Lombok Timur dengan durasi waktu kegiatan yang lebih panjang. 
TRANSLATION STRATEGIES ADOPTED BY ENGLISH DEPARTMENT STUDENTS IN COPING WITH NON EQUIVALENCE PROBLEMS Esti Junining
Erudio Journal of Educational Innovation Vol 2, No 2 (2014): ERUDIO (JOURNAL OF EDUCATIONAL INNOVATION)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.664 KB)

Abstract

Translation skill is undoubtedly needed by university students to uncover the problems in understanding textbooks written in English. Despite the need, there are still few students using appropriate strategies to help them comprehend the textbooks. This is due to their lack of understanding in the theories of translation which more or less help them translate the textbooks well. This paper is intended to find out appropriate strategies adopted by English department students in coping with problems with non equivalence. Sixty five English department students have participated in this small survey. The data were collected by asking the students to translate three different genres of texts, from informational text, literary text and news. From the translation process, the students will face problems with non equivalence from each different genre of a text. This small survey revealed the common translation strategies adopted by the English department students in translating informational text, literary text and news. The underlying finding will reveal the typical strategies used to deal with the problems of non equivalence in informational text, literary text and news. At the end of the paper, it is suggested that the students undergo more practice in translation using the seven strategies of translation.
PENDEKATAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF DALAM PEMBELAJARAN SAINS DI KELAS Srini M. Iskandar
Erudio Journal of Educational Innovation Vol 2, No 2 (2014): ERUDIO (JOURNAL OF EDUCATIONAL INNOVATION)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.671 KB)

Abstract

 Pembelajaran  sains  seyogyanya  lebih  menekankan  pada  proses,  siswa  aktif selama  pembelajaran  untuk  membangun  pengetahuannya  melalui  serangkaian kegiatan  agar  pembelajaran menjadi  bermakna  bagi  siswa. Keterampilan proses sains dapat digolongkan menjadi dua bagian yaitu keterampilan dasar dan keterampilan terintegrasi. Pada  prinsipnya  keterampilan  dasar  dan  keterampilan  terintegrasi memiliki kesamaan  dalam  hal  merumuskan  permasalahan,  mengumpulkan  data  dan mengajukan solusi pemecahan masalah.Metakognitif  merujuk  pada  berpikir  tingkat  tinggi  yang  melibatkan  kontrol  aktif dalam proses kognitif belajar dalam memecahkan suatu masalah. Kegiatan seperti perencanaan bagaimana pendekatan tugas  belajar  yang  diberikan,  pemantauan  pemahaman,  dan  mengevaluasi kemajuan  penyelesaian  tugas  adalah  metakognitif  alami.  Metakognitif  adalah kemampuan berpikir di mana yang menjadi objek berpikirnya adalah proses berpikir yang  terjadi  pada  diri  sendiri.  Dalam  konteks  pembelajaran,  siswa  mengetahui bagaimana  untuk  belajar,  mengetahui  kemampuan  dan  modalitas belajar yang dimiliki, dan mengetahui strategi belajar  terbaik untuk belajar efektif. Metakognitif sebagai  suatu  bentuk  kemampuan  untuk  melihat  pada  diri  sendiri  sehingga  apa yang  dia  lakukan  dapat  terkontrol  secara  optimal.  Para  siswa  dengan pengetahuan  metakognitifnya  sadar  akan  kelebihan dan  keterbatasannya  dalam belajar. Artinya saat siswa mengetahui kesalahannya, mereka sadar untuk mengakui bahwa mereka salah, dan berusaha untuk memperbaikinya. Untuk itu guru perlu berusaha melatih siswa agar mempunyai kemampuan metakognitif serta memunculkannya sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah sains yang merupakan fokus pendidikan sains di Indonesia.
PEMBELAJARAN MELALUI PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENCAPAI KETUNTASAN BELAJAR KELILING DAN LUAS DAERAH LINGKARAN SISWA SMP Sri Rahayuningsih
Erudio Journal of Educational Innovation Vol 2, No 2 (2014): ERUDIO (JOURNAL OF EDUCATIONAL INNOVATION)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.148 KB)

Abstract

Problem solving is an important aspect of learning mathematics. The fact indicates that the learning outcomes of students in perimeter and area of the circle is low. Therefore, we need a serious effort to help student master perimeter and area of the circle through problem solving instruction. The aims of this study are to describe: 1) the design of mathematics instruction through problem solving approach to achieve student mastery in perimeter and area of the circle, 2) the student achievement in perimeter and area of the circle through this instruction, and 3) students respond toward this instruction. This study used a qualitative approach and classroom action research design. The subject of this study is eighth grade students in SMP Kartika IV-9 Malang. The result shows that the instruction can achieve mastery learning in perimeter and area of the circle and the students respond is very positive toward this instruction. Therefore, it is suggested to the teachers to apply this instruction in their teaching. 

Page 1 of 1 | Total Record : 8